Sidang perdata pergantian nama dan jenis kelamin terhadap Serda Aprilia Manganang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara pada Jumat (19/3) secara online. Serda Aprilia pun resmi menjadi seorang pria dengan nama Aprilio Perkasa Manganang.
Seperti diketahui, Serda Aprilio Perkasa Manganang yang lahir pada 27 April 1992 di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara sejak lahir mengidap hipospadia, yaitu kelainan pada alat kelamin.
Akibatnya, dia disangka perempuan dan sempat pula menjadi atlet voli putri dan direkrut TNI pada tahun 2016.
Usai berganti nama dan jenis kelamin Aprilio Manganang mengaku dalam keadaan bahagia. Dengan suara bergetar dan berkaca-kaca, dia berterima kasih kepada Jenderal TNI Andika Perkasa dan istri, Hetty Andika Perkasa yang turut hadir dalam sidang perdata tersebut.
"Perasaan sekarang sangat bahagia. Selama 28 tahun saya menjalani status sebagai wanita dan saya bersyukur saya bisa lewati itu dan saya berterima kasih kepada Bapak KSAD dan ibu, saya sangat bersyukur atas saran semuanya saya bisa lewati itu dan mungkin ini momen terindah buat saya, saya mau lewati ini dengan hidup baru," kata Manganang.
Perlu diketahui hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan sejak lahir.
Dikutip dari lifestyle, Ari Fahrial Syam Akademisi dan Praktisi klinis sekaligus Dekan FKUI mengatakan pasien dengan hipospodia berat ini biasanya bentuk alat kelamin pria menjadi tidak jelas. Hipospadia ini merupakan kelainan bawaan dan jarang terjadi.
Untuk kepastian, dokter bisa mengirim pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan kromosom mengenai apakah memang pasien tersebut mempunyai kromosom XX untuk wanita, atau XY untuk pria. Pada pemeriksaan kromosom bisa juga ditemukan berbagai variasi kelainan.
Ahli kejiwaan dari RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Bagus Sulistyo mengatakan kejiwaan Aprilia Manganang mengalami gangguan selama 1 tahun terakhir. Hal itu karena Aprilia Manganang merasa bingung dengan status gender.
"Kondisi mental yang sebelumnya ada perasaan bingung mengenai identitasnya apa yang dialaminya selama ini mulai muncul satu tahun ini," ujar Bagus.
Bagus mengatakan Aprilia Manganang mengaku ketika masih SMP juga sempat bertanya-tanya mengenai kondisi gendernya. Sebab, kondisi fisiknya berbeda dengan yang lain.
"Tapi itu tidak dipermasalahkan karena lingkungan dan orang tua menyatakan perempuan," katanya.
Hingga dewasa, Aprilia Manganang terus menyandang status sebagai wanita. Namun, dalam satu bulan terakhir, Aprilia Manganang kembali merasa bimbang dengan status gendernya.
(Keterang foto: KSAD menemani Serda Aprilio saat sidang perdata)
# Lika-liku Serda Aprilio Manganang Hingga Resmi Dinyatakan Laki-laki
Comments
Post a Comment