Ketika Manusia Mengkhianati Allah Pada mulanya adalah terang, dari bintang berpendar menyisiri ruang jauh hingga menyatu dilorong gelap. Pada mulanya adalah suara, bisikan daun gugur dalam tarian angin lembut dan percik air jatuh seperti bernyanyi. Saat itu, awal dimana leluhur adalah alam, tenggelam jauh dalam semedi dan bersyukur. Jauh dan tak terlihat, Dia yang Esa melihat semuanya sempurna maka jadilah Adam sang penguasa terlahir sendirian dalam sepi. Terlalu larut dalam hening yang suram, Yang Esa enggan berdiam diri, maka jadilah Hawa pelengkap kesempurnaan dengan nafsu yang tumbuh membakar. Saat itu batu dan kayupun bertelinga. Tak terlalu lama, awan hitam memuntahkan amarahnya, dengan petir sebagai pedang, Yang Esa bergumam sedih pergilah kau bersama nafsu, titah Ku telah kau langgar. Begitulah cerita ini dimulai.....Kita..! saya, kau dan mereka ada karena pengkhianatan manusia terhadap Allah. Abad telah berganti abad, alam kini tak muda lagi,
Tidak Berambisi Menjadi Monyet