Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

Profil Rocky Gerung

Profil Rocky Gerung Rocky Gerung adalah seorang staff pengajar di Departemen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang juga merupakan seorang peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi. Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 januari 1959. Ia menempuh studinya di Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan memperoleh gelar sebagai sarjana sastra Universitas Indonesia. Rocky Gerung diketahui sering menyampaikan kritik keras kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya terkait penanganan permasalahan hoax atau berita bohong yang belakangan ini menjadi pembicaraan banyak orang. Menurutnya, pemerintah pada saat ini sedang panik. Ia sangat aktif menulis di berbagai media massa. Sejak tahun 2006 menjadi fellow pada sebuah Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) dan turut mendirikan SETARA Institute pada tahun 2007, sebuah perkumpulan yang di dedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dengan menghormati keberagaman. Dikuti

Sajak Untuk Pelita

Sajak Untuk Pelita u-report Aku melihat mu duduk ditengah gardu ronda Seperti penjaga yang dijaga Kau menaungi cerita dan celoteh Tak membantah, cuma sesekali aku melihat mu meliuk, mengikuti angin Aku mulai gelisah Waktu sebentar lagi usai Mungkinkah semua ini akan berakhir..? Dan kau masih tak bergeming Masih bisu Ku akui aku takjub melihat mu Takjub dengan kepasrahan yang kau ciptakan Namun, a ku diujung gelisah Berharap saja mungkin tak cukup lalu.. Aku meminta angin datang Agar usai riwayat mu # Sajak Untuk Pelita (Yohanes M Wain)

Penyebaran Konten Hoax Dengan Label Agama Sangat Berbahaya

Penyebaran Konten Hoax Dengan Label Agama Sangat Berbahaya  ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha Agama merupakan sebuah panduan keimanan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan. Oleh karena itu agama menjadi patokan kita untuk bergerak kedepan, menjadi patokan untuk kita untuk berpikir dan menjadi patokan saat kita berinteraksi. Merasuk hingga ke-dasar hati, tentu saja sangat wajar jika kita menjadi fanatik terhadap agama yang kita anut. Fanatik terhadap agama sangat diperbolehkan, dengan harapan kita akan semakin menjadi manusia yang bernilai untuk Tuhan, sesama dan lingkungan. Namun jika fanatik agama itu berlebihan atau membabi buta akan menyebabkan perseteruan dan cenderung menimbulakan konflik. Untuk memahami apakah penyebaran hoax dengan label agama ini berbahaya atau tidak,   tentu saja kita harus melihat terlebih efek dari hoax tersebut. Kita juga harus melihat proses penyebarannya, apakan berjalan m