Skip to main content

Memberi Dalam Kekurangan Adalah Kebodohan Besar

Memberi Dalam Kekurangan Adalah Kebodohan Besar

Memberi Dalam Kekurangan Adalah Kebodohan Besar

Hidup tak semudah seperti yang kita pikirkan. Kadang terlihat mudah namun susah, kadang terlihat susah namun gampang.

Memberi (menolong) orang lain adalah sesuatu yang sangat dianjurkan oleh Agama dan memang kita manusia dapat bertahan hidup dari jaman nenek moyang sampai sekarang karena saling menolong dan membantu.

Pembicaraan kita kali ini adalah memberi (sedekah) dalam kekurangan adalah sebuah kebodohan. Saya, kita sering mendengar bahwa membantu orang dalam keadaan kita tidak punya apa-apa itu adalah sebuah kewajiban dan pahalanya besar.

Sungguh sangat lucu jika kita kemudian berpikir itu secara logis. Sebagai contoh saya memiliki segenggam nasi, dan saya sudah tidak makan beberapa hari. Bertemulah dengan orang lain yang memiliki nasib seperti saya, apakah segenggam nasi itu harus saya berikan kepada dia..? atau segengam nasi itu saya bagi dua, memberikan setengah untuk dia dan untuk saya setengah.

Itupun kalau saya hidup sendiri, bagaimana jika saya berkeluarga..?apakah segengam nasi itu harus saya bagikan ke orang lain juga...?

Contoh lain yang sering kita hadapi, saya memiliki uang sejuta dengan kebutuhan yang begitu banyak, bayar kontrakan, makan, buat anak dst. Pada suatu kesempatan datanglah seorang sahabat meminta bantuan, dia meminta sejumlah uang untuk keperluannya.

Pertanyaannya apakah anda memberikan sebagian uang anda untuk teman anda tersebut..? padahal uang itu saja tidak cukup untuk keluarga anda..?

Bukankah itu sama saja dengan membunuh diri sendiri dan keluarga anda jika anda memberikan setengah uang itu untuk sahabat anda..?

Kita di ajarkan kasih dan cinta, namun kebaikan yang kita buat janganlah membuat orang lain atau diri sendiri terbunuh.

Lantas bagaimana seharus kita memberi dan membantu..? Berikanlah sebagian atau semua kelebihan yang adan punya kepada orang lain yang membutuhkan tanpa harus meminta kembali.

Artinya begini anda punya uang sejuta anda rasa sejuta itu sudah sangat cukup malah lebih (semisalnya delapan ratus cukup) berilah kelebihan itu kepada orang lain jika mereka memerlukannya.

Namun kita sering melakukan kesalahan, dimana kita memberi tanpa memikirkan kalau kita pun kekurangan. Tentu saja hal ini membuat kita gila sendiri. Dan faktanya sebagian pertengkaran keluarga karena kasus seperti ini (memberi dalam kekurangan).

Tulisan singkat ini tidak bermaksud mengajak rekan-rekan untuk tidak memberi (menolong) orang lain. Namun agar lebih bijak lagi, berilah sesuai dengan kemampuan saja.

Comments

  1. berarti anda meragukan Tuhan anda..!!

    ReplyDelete
  2. Rezeki g bisa di itung scara matematis bre...

    ReplyDelete
  3. Tulisan ini adalah kebodohan besar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terserah mau diikuti atau enggak, penulis memberi kita realita dan kalau ada lebih senang bermimpi silahkan

      Delete
  4. Hidup di dunia ini sebentar, jadi kita liat aja di akhirat ya bro, mana yg benar dan mana yg salah?

    ReplyDelete
  5. Hidup di dunia ini sebentar, jadi kita liat aja di akhirat ya bro, mana yg benar dan mana yg salah?

    ReplyDelete
  6. Darimana anda dapat segenggam beras/nasi dan duit senjuta?? :)
    Jawabanya karena anda mampu mencari dan mendapatkanya, kecuali juga kalau anda mendapatkanya dengan mengandalkan jalan meminta2.
    Kalau anda merasa mampu mendapatkan itu, dan anda dengan kerelaan hati karena melihat/tau orang lain tidak bisa mendapatkan beras/uang itu. Maka setelah anda memberi, anda akan berusaha .endapatkan lagi beras/uang tsb.
    Jika anda berke-Tuhan-an, maka Tuhan anda akan membalasnya dengan yg lebih cepat/lambatnya.
    Kecuali anda tidak berke-Tuhan-an, dan melogikan yg seperti ini...ya pantas kalau anda takut jadi berkurang rizkinya.

    ReplyDelete
  7. Ini yg di sebut merasa paling kritis si penulis....

    ReplyDelete
  8. Penulis merasa pinter. Tp terlihat bodoh bagi pembaca di tulisannya...gak mikir tuhan maha kaya dan abadi dengan semua kebenaran dan perkataannya...ampun ada manusia seperti ini di dunia mau jadi apa?

    ReplyDelete
  9. Penulis ga nyadar kalau yg ia dapatkan jg hakikatnya pemberian Tuhan (egois.com)

    ReplyDelete
  10. Penulis kurang melihat dan merasakan kebaikan Tuhan.
    Kalau memberi dari segala kelimpahan, apa kelebihan kita ? Kalau kita memberi dari kekurangan kita itu namanya luar biasa. Jgn batasi kalau memberi harus berkelimpahan dahulu.

    ReplyDelete
  11. http://hartasorga.blogspot.co.id/2014/10/memberi.html?m=1

    True story

    Sebaiknya memberi dengan ke-iklasan, percuma kalo anda memberikan segalanya tetapi ngga iklas

    ReplyDelete
  12. Ini persis sama ideologi salah satu gereja :
    Orang K***t*n harus kaya
    Kalo tidak kaya bagaimana bisa melayani
    Kalo tidak kaya tidak beriman
    Pembodohan publik

    ReplyDelete
  13. Hmmmm smunya benar. Yg salah itu yg g pernah memberi sama sekali.!!!!

    ReplyDelete
  14. Hmmmm smunya benar. Yg salah itu yg g pernah memberi sama sekali.!!!!

    ReplyDelete
  15. kacau ni yang nulis...ga usah nulis lagi bre...kaya ga punya agama aja lu ga percaya ama Tuhan dan juga ga ada enaknya dibaca tulisan elu, biar jadi masalah elu sendiri mo ngasih ato ga yang pasti jika kamu memberikan sesuatu secara ikhlas Allah akan memberikan gantinya kepadamu berkali kali lipat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. cuma membaca dan memahaminya saja anda tidak mampu...

      Delete
  16. "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S. al-Baqarah: 155)

    ReplyDelete
  17. "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala buat mereka tanpa batas." (Surah az-Zumar ayat 10)

    ReplyDelete
  18. Keluarga saya selalu memberi baik itu dalam kelebihan maupun dalam kekurangan. Tuhan selalu cukupkan.

    Lagipula pemberian tidak selalu materi. Ada tenaga, pikiran, support, doa dan masih banyak lagi😊

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mencret Ditambah Muntah Ini Obatnya

Mencret Ditambah Muntah Ini Obatnya Mungkin anda perna mengalami sakit seperti ini. Mencret terus menerus di tambah muntah. Beberapa hari lalu saya mengalami sakit seperti ini. Pada awalnya saya makan di salah satu rumah makan di daerah sekitar saya tinggal. Entah kenapa sejam setelah ini saya mengalami sakit perut yang luar biasa.  Hampir setiap jam saya harus ke toilet (muntah ditambah mencret) muntahnya sich ngk tiap jam. mencretnya ini yang hampir tiap jam. Saya mengalami sakit ini selama empat hari, dan itu sangat menyiksa. Semua obat telah saya minum, namun tak kunjung sembuh. Diatas penderitaan yang saya alami teringat kembali kisah lalu dimana saya perna mengalami ini. Teringat obat apa yang saya minum waktu itu. Guanistrep nama obat yang aku ingat. Benar sekali obat ini sangat mujarab dua kali saya minum obat ini, mencret ples muntah langsung saja berhenti. Semoga pengalaman saya ini berguna bagi anda.

Mengenal LGBT, Sejarah Dan Pandangan Psikolog

Mengenal LGBT, Sejarah Dan Pandangan Psikolog LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. Sejarah Berbicara tentang homoseksual, ternyata homoseksual ini sudah ada sejak dahulu kala. Dalam sejarah mesir kuno ada sebuah makam dimana digambarkan sepasang pria sedang berciuman.  Dua pria tersebut adalah Khnumhotep dan Niankhkhnum. Dua laki-laki dari Mesir Kuno ini diduga merupakan pasangan homoseksual pertama yang tercatat dalam sejarah karena di makamnya mereka digambarkan sedang berciuman. Namun, beberapa kritikus tidak setuju dengan interpretasi ini karena kedua laki-laki tersebut punya istri dan anak, sehingga mungkin mereka hanyalah saudara. Makam mereka ditemukan Ahmed Moussa di Saqqara, Mesir, pada tahun 1964.Kehidupan mereka tidak banyak dike...

Dari Malu-Malu Kucing Menjadi Malu-Malu Serigala

Dari Malu-Malu Kucing Menjadi Malu-Malu Serigala Bertambahnya usia bumi, maka semakin bertambah pulalah kerusakan yang disebabkan oleh penghuninya. Jaman telah berubah, seiring berkembangnya Teknologi yang tidak bisa kita kontrol dengan baik. Peradaban yang berbudi dan beretika pun semakin luntur dan kita semakin sombong dengan ilmu yang kita dapat dengan instan tanpa tahu bagaimana harus menyikapi ilmu tersebut secara benar. (Baca juga:  Ini Dia Tipe Pria Idaman Wanita ) Perubahan-perubahan tersebut membawa dampak buruk untuk generasi sekarang. Norma adat ditinggalkan demi kepuasan dunia yang kecil. Kita punya aturan yang bagus namun terberenggus hilang dari kepongahan dunia yang kian kemerlap. Generasi sekarang tidak seperti generasi yang dulu, dimana kita yang dulu punya "Rasa Malu" yang sangat besar, kita akan merasa begitu ketakutakan jika melakukan kesalahan walaupun itu hanya kesalahan kecil. Sedangkan generasi sekarang....? Sebagai contoh s...