Memberi Dalam Kekurangan Adalah Kebodohan Besar
Hidup tak semudah seperti yang kita pikirkan. Kadang terlihat mudah namun susah, kadang terlihat susah namun gampang.
Memberi (menolong) orang lain adalah sesuatu yang sangat dianjurkan oleh Agama dan memang kita manusia dapat bertahan hidup dari jaman nenek moyang sampai sekarang karena saling menolong dan membantu.
Pembicaraan kita kali ini adalah memberi (sedekah) dalam kekurangan adalah sebuah kebodohan. Saya, kita sering mendengar bahwa membantu orang dalam keadaan kita tidak punya apa-apa itu adalah sebuah kewajiban dan pahalanya besar.
Sungguh sangat lucu jika kita kemudian berpikir itu secara logis. Sebagai contoh saya memiliki segenggam nasi, dan saya sudah tidak makan beberapa hari. Bertemulah dengan orang lain yang memiliki nasib seperti saya, apakah segenggam nasi itu harus saya berikan kepada dia..? atau segengam nasi itu saya bagi dua, memberikan setengah untuk dia dan untuk saya setengah.
Itupun kalau saya hidup sendiri, bagaimana jika saya berkeluarga..?apakah segengam nasi itu harus saya bagikan ke orang lain juga...?
Contoh lain yang sering kita hadapi, saya memiliki uang sejuta dengan kebutuhan yang begitu banyak, bayar kontrakan, makan, buat anak dst. Pada suatu kesempatan datanglah seorang sahabat meminta bantuan, dia meminta sejumlah uang untuk keperluannya.
Pertanyaannya apakah anda memberikan sebagian uang anda untuk teman anda tersebut..? padahal uang itu saja tidak cukup untuk keluarga anda..?
Bukankah itu sama saja dengan membunuh diri sendiri dan keluarga anda jika anda memberikan setengah uang itu untuk sahabat anda..?
Kita di ajarkan kasih dan cinta, namun kebaikan yang kita buat janganlah membuat orang lain atau diri sendiri terbunuh.
Lantas bagaimana seharus kita memberi dan membantu..? Berikanlah sebagian atau semua kelebihan yang adan punya kepada orang lain yang membutuhkan tanpa harus meminta kembali.
Artinya begini anda punya uang sejuta anda rasa sejuta itu sudah sangat cukup malah lebih (semisalnya delapan ratus cukup) berilah kelebihan itu kepada orang lain jika mereka memerlukannya.
Namun kita sering melakukan kesalahan, dimana kita memberi tanpa memikirkan kalau kita pun kekurangan. Tentu saja hal ini membuat kita gila sendiri. Dan faktanya sebagian pertengkaran keluarga karena kasus seperti ini (memberi dalam kekurangan).
Tulisan singkat ini tidak bermaksud mengajak rekan-rekan untuk tidak memberi (menolong) orang lain. Namun agar lebih bijak lagi, berilah sesuai dengan kemampuan saja.
berarti anda meragukan Tuhan anda..!!
ReplyDeleteemang Tuhan kita berbeda ya brow..?
DeleteRezeki g bisa di itung scara matematis bre...
ReplyDeletehemm sepertinya begitu
DeleteMana lagi bro kicauan nya...hahahah
DeleteMana lagi bro kicauan nya...hahahah
DeleteTulisan ini adalah kebodohan besar
ReplyDeleteTerserah mau diikuti atau enggak, penulis memberi kita realita dan kalau ada lebih senang bermimpi silahkan
DeleteHidup di dunia ini sebentar, jadi kita liat aja di akhirat ya bro, mana yg benar dan mana yg salah?
ReplyDeleteHidup di dunia ini sebentar, jadi kita liat aja di akhirat ya bro, mana yg benar dan mana yg salah?
ReplyDeleteDarimana anda dapat segenggam beras/nasi dan duit senjuta?? :)
ReplyDeleteJawabanya karena anda mampu mencari dan mendapatkanya, kecuali juga kalau anda mendapatkanya dengan mengandalkan jalan meminta2.
Kalau anda merasa mampu mendapatkan itu, dan anda dengan kerelaan hati karena melihat/tau orang lain tidak bisa mendapatkan beras/uang itu. Maka setelah anda memberi, anda akan berusaha .endapatkan lagi beras/uang tsb.
Jika anda berke-Tuhan-an, maka Tuhan anda akan membalasnya dengan yg lebih cepat/lambatnya.
Kecuali anda tidak berke-Tuhan-an, dan melogikan yg seperti ini...ya pantas kalau anda takut jadi berkurang rizkinya.
Ini yg di sebut merasa paling kritis si penulis....
ReplyDeletePenulis merasa pinter. Tp terlihat bodoh bagi pembaca di tulisannya...gak mikir tuhan maha kaya dan abadi dengan semua kebenaran dan perkataannya...ampun ada manusia seperti ini di dunia mau jadi apa?
ReplyDeletePenulis ga nyadar kalau yg ia dapatkan jg hakikatnya pemberian Tuhan (egois.com)
ReplyDeletePenulis kurang melihat dan merasakan kebaikan Tuhan.
ReplyDeleteKalau memberi dari segala kelimpahan, apa kelebihan kita ? Kalau kita memberi dari kekurangan kita itu namanya luar biasa. Jgn batasi kalau memberi harus berkelimpahan dahulu.
http://hartasorga.blogspot.co.id/2014/10/memberi.html?m=1
ReplyDeleteTrue story
Sebaiknya memberi dengan ke-iklasan, percuma kalo anda memberikan segalanya tetapi ngga iklas
Ini persis sama ideologi salah satu gereja :
ReplyDeleteOrang K***t*n harus kaya
Kalo tidak kaya bagaimana bisa melayani
Kalo tidak kaya tidak beriman
Pembodohan publik
Hmmmm smunya benar. Yg salah itu yg g pernah memberi sama sekali.!!!!
ReplyDeleteHmmmm smunya benar. Yg salah itu yg g pernah memberi sama sekali.!!!!
ReplyDeletekacau ni yang nulis...ga usah nulis lagi bre...kaya ga punya agama aja lu ga percaya ama Tuhan dan juga ga ada enaknya dibaca tulisan elu, biar jadi masalah elu sendiri mo ngasih ato ga yang pasti jika kamu memberikan sesuatu secara ikhlas Allah akan memberikan gantinya kepadamu berkali kali lipat.
ReplyDeletecuma membaca dan memahaminya saja anda tidak mampu...
Delete"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S. al-Baqarah: 155)
ReplyDelete"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala buat mereka tanpa batas." (Surah az-Zumar ayat 10)
ReplyDeleteKeluarga saya selalu memberi baik itu dalam kelebihan maupun dalam kekurangan. Tuhan selalu cukupkan.
ReplyDeleteLagipula pemberian tidak selalu materi. Ada tenaga, pikiran, support, doa dan masih banyak lagi😊