Dua Hal Yang Ditakuti Dan Disenangi Manusia Di Kehidupannya
Seringkali kita berpikir bahwa hidup kita terbelenggu penuh dengan aturan. Kita terkadang ingin lari dan keluar dari aturan itu. Sebagian orang beranggapan bahwa aturan adalah jalan hidup, sebagai pedoman untuk melangkah.
Keberhasilan seringkali kita anggap sebagai anugrah, kemalangan kita anggap sebagai ujian. Kita dituntut untuk bekerja keras mencari kesuksesan dengan pedoman aturan yang ada.
Namun sebagian orang menyimpang dari aturan yang ada, dengan menghalalkan segalah cara untuk mencapai keberhasilan yang dia impikan.
“Miskin, Kaya, Surga, Neraka”
Ditempat saya, ini adalah sebuah permainan dimasa kanak-kanak dulu (mungkin didaerah lain juga ada permainan ini). Kita mengulangi permainan jika jari-jari kita berhenti di kata miskin atau neraka, ada sebuah ketakutan disana. Kita akan merasa senang jika jari-jari kita berhenti di kata kaya atau surga.
Surga dan Neraka, para pemeluk agama mengganggap itu sebagai sebuah hadia setelah kematian. Sebuah hadiah yang diberikan atas prilaku kita semasa hidup. Neraka jika kita melanggar peraturan atau menyimpang dari peraturan yang di tentukan oleh agama, dan surga jika kita bertindak sesuai dengan apa yang di ajarkan dengan agama.
Dalam kehidupan, kita terus menerus di ajarkan kebaikan. Kebaikan itu tentu saja tidak hanya untuk di ucapkan namun dilakukan atau di kerjakan. Kita di ajarkan untuk saling menolong dan membantu antara sesama manusia, tanpa melihat siapa dirinya darimana asalnya dan apa agamanya.
Dalam dunia bekerjapun demikian, kita dituntut untuk bekerja dengan jujur bersih dan berlaku adil jika kelak kita menjadi pemimpin.
Kejujuran dan kebaikan diatas seringkali hilang dalam kehidupan kita. Kita kadang berbuat sesuatu yang menyinggung dan melukai perasaan orang lain. Dan seringkali kali ego membuat kita tidak mau mengalah dan selalu mengganggap diri benar.
Aturan yang sudah ditentukan oleh agama kadang kita langgar demi selembar “mawar merah”, kedudukan dan kuasa. Kita tahu itu salah namun kita terus melakukannya (dengan satu harapan kelak ada waktunya untuk bertobat). Aneh memang sebuah pemikiran yang manusiawi dan egois berbuat dosa namun hendak masuk surga.
Kita takut miskin, berbuat culas agar kaya, namun kita tidak menginginkan neraka sebagai tempat berlabuh di kehidupan kekal, surga merupakan idaman semata wayang.
Comments
Post a Comment